Top Social

Dengan Tinta Terkadang Aku Tak Butuh Bersuara Untuk Sekedar Menceritakan Apa Yang Kurasa

Senin, 08 Juni 2015

Mie Aceh(nya)



Begitukah nikmat.
Begitukah lezat.
Ya Begitu sangat menggoda.
Tergiur mencicipinya.

Entah apa resepnya
Entah bagaimana penyajiannya
Entah siapa yang menyajikannya
Tentunya iya sangat-sangat membuat lidah menari bahagia.

Mie aceh itu sebutannya.
Mie aceh aku suka padanya.
Mie aceh rasanya membuatku tergila.
Bukankah malam ini terasa teramat indah untuk mencicipinya.

Ya begitulah cerita mie aceh malam ini.
Nikmat, namun ada tersirat rasa terlebih nikmat,
tanyakmu, "kenapa dan mengapa?"
"Tersenyum sendiri kali ini", jawabku.

Alasannya.

Bumbu berbentuk lengkungan bibirnya di siang tadi telah menaburkan
citarasa nikmat tersendiri bagi diri ini.
Bukan sekedar nikmat dimulut.
Namun Mie aceh(nya) memberikan kenikmatan tak terhingga di jiwa ini.

Seandainya,

Malam ini, Bumbu senyumnya itu ada disini.
Betapa candunya aku untuk mencicipi mie aceh(nya) ini.

Kesanku,

Mie aceh, cita rasamu mebuat ku suka.
Mie aceh(nya), senyumnya membuatku semakin cinta.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar