Top Social

Dengan Tinta Terkadang Aku Tak Butuh Bersuara Untuk Sekedar Menceritakan Apa Yang Kurasa

Featured Posts Slider

Image Slider

Jumat, 28 November 2014

Aku Rumus dan Tulisan Ini

Pikiran mendadak tong kosong.
Tangan tak mampu digerakkan.
Saraf seakan-akan gagal berfungsi.
Saat berhadapan….. Dia.. dia yang berserabut rumus-rumus berserakan angka-angka
Yang harus dibolak-balik, tambah-kurang,kali-bagi, akar dan dikuadratkan..

Tercengang.. jantung memompa deras.
Tak tau menulis apa-apa dilembar putih yang akan dinilai itu..
Kiriku dinding,
depanku berhadapan dengan seorang pahlawan tanpa tanda jasa
memasang muka semi ramah dan sering menutur kata-kata semi lemah lembut.

Aku.. Menoleh kanan dan belakangku.. apa yang terjadi?

Berlagak terlalu fokus dan sibuk : Dia sebagian dari mereka.

Berbangga karena semua itu mampu diselesaikan : Dia beberapa orang dari mereka.



Berdiam dan merunduk disudut ruangan ini: Aku salah satu dari mereka..
Yang membisu, kaku bersipu malu karena tak tau bagian rumus mana yang akan di implementasikan untuk menjawab soal-soal semudah itu.

Tersadar.. hati penuh penyesalan.
Aku terlalu lalai dan malas mempelajarai rumus-rumusmu, kemarin itu.

Imbasnya……

Sekedar mengarang bebas..
Selesai namun bukan penyelesaian..
Hasilnya ialah… coretan tulisan ini..
Sekedar perasaan tangan berbentuk tulisan ini..


Cukup ini tak mau ku ulangi lagi..
Minggu, 23 November 2014

Sanger Dingin


semanis sanger dingin dimalam ini.
semanis senyummu diminggu itu..

rasa manisnya melekat dilantai bibir ini..
tepatnya dimalam ini..
senyum manisnya melekat didasar hati ini..
tepatnya dihari penuh hujan itu..

Pernah dan hampir sering dicicipi dimalam-malam lalu..
namun tak semanis di malam ini..
Pernah jumpa dan sepertinya kenal dimasa awal remajaku dulu..
namun tak semanis senyummu disaat gerimis lebat itu..


Sanger Dingin Malam ini : Dirimu dihari itu..
tegukan pertama, 
terasa senyum manismu di cuaca mendung itu..
tegukan kedua,
terasa senyum manismu dihadapanku di bukit itu..
tegukan ketiga,
terasa senyum lebarmu di persimpangan itu..
tegukan terakhir dan gelas mulai kosong..
Aku hanya berfikir...


"senyummu membekas dihatiku, Ingin aku nikmati lagi rasa itu di hujan yang akan datang"



#Note: " Perasaan tangan pertamaku  "
Kamis, 20 November 2014

Perasaan Terdiam


Banyak cerita tentang memeluk bulan..
tentang aku dan sebatas menatapi.
Menatapi cahayamu dimalam hari.
Hari-hari berdekorasi garis cekung bibirmu.
Garis cakung yang tak bisa di lewati.

Banyak cerita tentang setianya sang mentari kepada sang bumi.
Walau jaraknya begitu jauh
Sinar cinta sang surya tak pernah putus.
Tak pernah putus berperan sebagai sumber kehidupan.
Karena itulah sang bumi mengelilinginya setiap saat tanpa rasa lelah.
Bukankah itu lebih baik dari pada sebuah cahaya senter yang redup seperti ini?
Cahaya redupku tak ada apa-apanya dibandingkan mentari itu
.......

Aku
Sebatas tawanan yang tak memiliki ruang tahanan di hatimu.
tempat sempit itu telah berbaring lelap hatinya
Rasa cintamu yang begitu besar untuknya
Membuatmu tak mau melepaskannya
walau raganya jauh disana.

Aku..
teramat ingin memilikimu, yang hanya bisa mencintaimu
Namun, berdiam itu akhirnya sebuah pilihan.
Namun, berdiam itu sakhirnya sebuah cara.
Caraku,..... Mencintaimu....
Cinta yang terus mengalir dalam perasaan terdiamku


"Perasaan yang terdiam, anugerah terindah yang tak pernah di harapkan"



Selasa, 18 November 2014

Sampah Kecil



Apa salahnya.. mereka berkata seperti itu..
Apa kesalahannya.. mereka berbicara seperti itu.
Apakah dia pernah membuatmu sakit hati?

Itukah salahnya.. Saat celetukannya mengores hatimu,,
Itukah kesalahannya.. Saat beniat membuat bibirmu tersenyum lebar malah menyedihkan jiwa.
Karena itukah?

Dia terima itu semua, karena itu salahannya.
Dia maklumi itu semua, karena itu kesalahannya.
Namun,
Rasa kecewa  mestikah berlebihan seperti itu?

Berlebihan, disaat yang encer dipekatkan
yang rendah ditinggikan
yang dingin dipanaskan
yang lembut dikasarkan.
yang mikro dianggap makro,
yang tak pernah ada malah membentang memagarinya, 
Sungguh luar biasa..

Luar biasa karena gelas retakmu malah kamu pecahkan 
Luka lecetmu malah disobek menjadi besar degan pisaumu.
Setalah ia jatuh, kamu timpakan tangga di atasnya.
atau
Setelah kamu terkena serintik minyak panas, kamu mandikan ia dengan deras lelehan logam panas penuh dendam.

Tuturku..
"Janganlah membuang seluruh sampahmu di halaman rumahnya, di karenakan satu dua dedaunan tua  yang gugur dari pepohonannya ditiupkan angin yang hinggap dihalaman istanamu"

Lagi tuturku..
"Bukankah mengutip, membuang dan membersihkan dedaunan itu lebih baik, bukankah melupakan dan memaafkan kekhilafan orang lain itu lebih bijak..."





Senin, 17 November 2014

Beribu dan Satu Mimpi Di Kamar Mandi (HANDUK)


Tempat paling sempit penuh dengan tabungan mimpi-mimpi. Angan-angan yang masih belia atau dewasa sering dicurahkan dikamar sekecil itu, seakan-akan ruangan itu dimensi yang bisa menghubungkan masa depan dengan  cita-cita.

Berbagai profesi  terwujudkan dalam kotak kecil itu..
Super hero, tokoh animasi, tokoh dalam drama romnstis benar-benar terjadi di ruang imajinasi kebanyakan berbentuk persegi.

Kamar Mandi..
Ruang mimpi,ruang imajinasi, ruang halusinasi terkumpul di kamar mandi..

Kalian… Mendadak Menjadi Penyanyi lagi konser yang dihadiri beribu penonton dengan  mengeluarkan bakat suara terbaiknya  sambil meggemgam botol sampho atau sebatang sikat gigi.

Dan
Menjadi bintang drama romantis, berakting sedang menyatakan cinta kepada seseorang pencuri hatinya di cuaca penuh dengan rintik-rintik hujan  yang berasal dari percikan air dalam gayung.

Dan
Menjadi model ternama berlengak-lengok di catwalk berabusana  brand papan atas yang  dikelilingi oleh fotografer-fotografer handal dunia berupa serangga jenis kecoa.

Hahahahaha.     Aku tertawa mengingatnya.
Itu secuil cerita mimpi kalian, kadang-kadang hampir sering kalian lakukan.
Dan hampir mustahil terealisasikan.

Hmpppp..          Aku terharu membayangkannya..
Kenapa begitu? Tanyaku.
Ada satu mimpku dikamar mandiku yang sederhana, sangat dan ingin diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Apa itu? Lagi tanyaku.
Mimpiku di kamar mandiku, setiap kali setelah ku mandi,  basah dan kedinginan tubuhku selalu dikeringkan dan diselimuti  oleh sehelai kain yang dinamakan handuk.

Jadi?  Tanyaku lagi dan lagi.
Mungkinkah suatu saat nanti lesu,letih,lelah dalam menjalani lika-liku rintangan kehidupan akan dikeringkan dan diselimuti oleh kasih dan sayang penuh cinta bernamakan………
KAMU……..?


…….


“Aishhhhhh, Terlalu lebay kali ya??? Hehehehe”

…….

Kamu HANDUKku dihari yang akan datang. #Mimpiku.

Sabtu, 15 November 2014

Merah dan Merah jambu

Dari bayangan bola matamu..
kaku tingkahmu.
sepertinya  bukan sekedar tertawan.
Ragamu tak beranjak namun senyum kebahagianmu 
seakan-akan tertiup angin menuju ruang dimensinya..


aku tahu..
Kamu lebih tau..
Kamu bukan sekedar tertawan..
namun, telah menjadi tahanan yang tersiksa oleh hamparan indah merah jambunya...
mungkin disini aku bisa menerka-nerka hal yang hampir pasti kebenarannya..


Saat itu.. 

malam lalu 
lirikan, tatapan dan perasaanmu penuh merah jambu yang tak ingin berpaling dari bagian pintu bertutupkan tirai kuning arah jarum jam 11 itu..

saat itu..

malam kemarin
masih tertuju dipintu sudut jam 11 itu
Bola matamu benar-benar memerah lebih pekat dari merah jambu.
tak terpungkiri.
tanganmu  ingin sekali menangkap bendera di gengamannya jika ia jatuhkan.




Aku tau, 
kamu lebih tau..
Dulu secuil ceritamu terdengar digendang telingaku. 
Bukankah kau sangat menyukai warna yang berbau merah-merah itu..
kini ku mengerti arti merah itu..
Apalagi setelah membaca perasan-perasaan tanganmu beberapa hari yang lalu.

Tersimpulkan dari naskah dan dramamu itu.

kebahagiaanmu hanyalah diwarna merah dan merah jambu.
merahnya akan menyatu dengan merahmu begitu jua merah jambu.
Berdoa dan berusahalah 
Tuhan pasti mengabulinya.
Amiin ya rabbalalamin.. tuturku.

Memikirkanmu yang Memikirkannya

Pagi ini, hari ini, di ruang ini
setiap mata berkedip terlintas rupamu disuasana remang-remang dan bising itu
masih tersisa bekas bayanganmu,
rupamu dimalam tadi.
walau tidurku tak dihiasi wajah indahmu. 

Pagi ini, hari ini, diruang ini
aku tak tahu kenapa dirimu hadir berbentuk bayangan maya dimataku.
Masih cerita dan pernyataan yang sama,
aku, malu untuk memikirkanmu
ragu untuk berharap memilikimu.
Sanubari, masih dan masih menimbulkan pertanyaaan yang sama, "kenapa aku malu? kenapa aku ragu?"
Terlihat mudah namun lidah tak mampu digerakkan,
jadinya ya, bingung seribu keliling, otak dipenuhi rasa pusing, menjawab secuil soal mengerikan ini lagi,
kan lucu jikalau terus begini.

Pagi ini, hari ini, di ruang ini
Aku berikrar untuk keseribu kalinya agar tak menyebut-nyebut namamu,
tersenyum-senyum mememikirkanmu
kadang-kadang yang hampir sering salah tingkah dihadapanmu,
aku tak mau meningkari lagi janji ini.

Pagi esok, hari esok, di kehidupanku ini.
Jika ku ingkari janji dan ikrar ini, maka aku terlalu bodoh.
Terlalu bodoh karena masih memikirkanmu yang memikirkannya.
Dirinya, setahuku yang jauh disana.







Rabu, 12 November 2014

Tertahan Bukan Sekedar Tertawan

Bibirnya membeku keras

Nafasnya benar-benar tertahan.

Kelopak matanya tak mampu berkedip.

Degupannya jantung perlahan menghilang.



Darahnya mengalir teramat deras.

Buminya berhenti merotasi dan berevolusi

Anginnya bisu menghembus

Hatinya bukan sekedar tertawan



Jikalau ada yang hening berbisik itu sekelompok rerumputan


Maka yang ingin mencintai keindahanmu adalah dia



Dia yang tertahan karena larut tertawan putih kulitmu

Dia bertahan sebab cinta yang tepat itu ruang hatimu.






Selasa, 11 November 2014

Perasaan Tangan

Ketika,
Perasaan penuh dan hampir meruah
Maka hati kini tergoyah-goyah

Konsep memendam tercoret tanda silang
Kini pun tangan tak ingin berbisu rasa
saat lembaran hati penuh dengan tinta merah

Segumpal perasaan yang dikendalikan oleh tangan.
Teori kehidupan kini tiba untuk digoreskan
Hati, jiwa, pikiran bermuara di tangan
Tangan yang akan melegakan ketidak nyamanan raga.

Tak tahu masalah apa yang di tulis rapi dalam buku perjalanan.
Asalkan kebingungan tercurahkan dalam sebuah perasaan tangan yang mententram jiwa.

Kini, Nanti,
Hal-hal yang menggelitik di hati, tangan akan menari.
Menari bebas berhari-hari sampai ia tak mampu bergerak lagi.


Perasaan tangan
Perasaan hati penuh cinta, tanpa bertutur kata.

Perasaan tangan...
Perasaan terpendam namun tersamapaikan.