Top Social

Perasaan Tangan

Dengan Tinta Terkadang Aku Tak Butuh Bersuara Untuk Sekedar Menceritakan Apa Yang Kurasa

Featured Posts Slider

Image Slider

Sabtu, 11 November 2017

Sail Sabang dan daya tarik wisata



Akhir november, Aku akan melupakanmu dititik Nol Republik Indonesia.

Sabang, segala jenis bentuk keindahan yang tuhan ciptakan, ada padamu. Segala jenis bentuk keromantisan, juga ada padamu. Dan segala jenis bentuk kerinduan, ada dan ada ketika kerapkali setiap orang mendengar atau menyebut namamu. Tak terkecuali dengan aku, seseorang yang kembali setelah sekian hari mati suri, seseorang yang kembali berdiri setelah sekian waktu tersakiti karena dia yang kuanggap pesona hati, diam-diam mengkhianati. Segala bentuk cerita mewah dan megah tentangmu, aku ingin merasa aman dan nyaman disisimu. Mengunjungimu aku yakin akan mengobati penyakit pilu yang mengerogoti hati.

Seindah-indahnya kamu menjadi adalah seluruh destinasimu ingin ku kemenjejakan kaki. Aku mengenal gunung api jaboimu, pantai sumur tigamu, ragam kuliner nikmat disabang fairmu, pantai iboihmu, istana bawah laut pulau rubiahmu dan keajaiban senja titik nolmu yang mampu melupukan segala kenangan buruk dalam perjalanan hidup bersamaan menggelapnya langit diufuk baratmu. Aku akan mengunjungimu kembali.

Akhir november, bertepatan dengan perayaan akbar Sail Sabang yang dihadari puluhan ribu pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka yang bahagia atau ada sebagian dari mereka seperti aku yang ingin mengobati hati, seraya menikmati seluruh atraksi-atraksi yang disaji, dan keindahan alam yang telah diciptakan sebagai didunia ini.

Aku ingin mengunjungimu, kembali.

(m.a)
Rabu, 05 Juli 2017

Keterlaluan


Sesampai detik ini.
Aku masih menatapmu,
Dari kejauhan.
Keterlaluan.
Sesampai detik ini.
Aku masih menantikanmu,
Dari ketidakpastian.
Keterlaluan.
Sesampai detik ini.
Aku masih mendoakanmu,
Dari keterlaluan---ku.

Maafkan.

Pertemuan Kau Berhak Ku Salahkan


"Aku berdiri disisi ini saja.
Masih tanpa suara, hanya mengukir kata.
Ruang kiri ini, Ku kosongkan dengan sengaja.
Untuk tercita-cita, kamu tentunya"

Pertemuan, Ia berhak untuk kusalahkan.
Atas kesan-kesan yang Ia tinggalkan.
Namun tak pernah kujadikan sebuah penyesalan.
Karenanya, Ku tersesat diruangmu yang penuh keindahan.

Seindah-indah matamu, tak hampir lupa ku rindukan.
Ketika malam, dialam mimpi auramu kudambakan.
Ingin pernah, tentang kita, hari ini ku satukan.
Kecantikanmu, memaksaku membisu tuk menyatakan.

Kau ku simpan, ku selipkan di antara beberapa harapan.
Saat nanti, bersamamu menghabiskan sisa waktu kehidupan.
Menempuh, mengarungi luasnya samudera permasalahan.
Kita, menciptakan kisah baru, tentang arti keromantisan.

Beribu harapan seiring waktu subur bermunculan.
Satu alasan, itu semua karena ia "Si pertemuan".
Demi Tuhan, tentang hawa kamulah satu-satunya impian.
Sebaliknya, semoga saja diriku adalah pangeran yang kau butuhkan.

"Aku berdiri disisi ini saja.
Masih Mengukir kata, Padamu takut bersuara.
Ruang hati ini, tentangmu kutanamkan dengan sengaja.

Untuk yang tercita-cita, Sampai mati engkau kucinta".
Kamis, 27 April 2017

Sama Sama Megerti


Dulu, kita adalah sepasang manusia yang secara bersamaan  memegang teguh prinsip sama-sama mengerti. Aku mengerti akan keadaanmu, dan kamu mengerti lebih akan keadaanku. Apa-apa yang aku lakukan, kamu mengerti bahwa itu demi kebaikanku dan kamu. Apa-apa yang ku-alasankan, kamu begitu lebih mengerti dan memahami, karena seperti itu adalah caramu yang menjauhkan kita dari kata runyam, kelam, seram dan akhirnya membuat kita karam. Begitu juga dengan aku yang terlebih-lebih mengerti akan keadaanmu, jalan pikiranmu, cara berpikirmu dan bahkan yang belum terpikirkan olehmu---untuk kita tak tenggelam.

Seberkas kisah tentang kita, tentang sama-sama mengerti yang menguatkan kita. Rupanya tak begitu kokoh seperti yang kita perkirakan. Tak begitu Kuat seperti yang kita coba pertahankan. Semuanya hangus menjadi secercak abu lalu mendebu setalah tersengat bongkahan api yang kita ciptakan sendiri---kurang memahami, saling kurang untuk peduli.

"Apalah arti sama-sama mengerti, kalimat itu kini tak berguna lagi, Aku karam kamu pun tenggelam".

Kini, Adakalanya kita---maksudnya aku dan kamu, lebih baik memahami diri secara sendiri-sendiri, memahami kekurangan secara pribadi-pribadi, agar aku dan kamu tidak lagi berseteru dalam mempertahankan kalimat sama-sama mengerti, yang pada akhirnya selalu saja berujung melukai hati, kecewa lalu patah hati, khususnya untukmu tak lagi merasa sakit yang katanya hampir-hampir mati.  

Demi membenah diri, Belajar dari kesalahan yang kita ulang-ulangi sendiri, dengan niat yang berani. Aku mengucapkan, "selamat tinggal sama-sama mengerti. Mungkin nanti, setelah aku pintar menelaah diri kita akan berjumpa lagi, semoga kita kembali saling mengerti"---dengan lain hati.
(a.r).
Kamis, 19 Januari 2017

Dia Bunga




Dia Bunga,
Berwarna.
Mewarnai hidup,
Mempesona.
Aku jatuh cinta.
Benar adanya.

Dia Bunga,
Ceria.
Menghadirkan senyum,
bahagia.
Aku jatuh cinta.
Sesungguh-sungguhnya.

Dia Bunga, Milik siapa.
Bisakah Aku, Memilikinya?

Senin, 21 November 2016

Menjemput Senja


Kamu itu cerah,
Memerah-merah,
Teramat indah,
Lagi merekah,
Senja.

Terlepas dari cerahmu yang memerah-merah nan memikat,

Aku memilih bersembunyi dalam kesendirian.

Terluput dari indahmu yang merekah nan memukau,

Aku memilih mengasingkan diri dalam kesepian.
Dan Senja, terhindar dari salah satu jenis maut yang disebut cinta,

Aku memilih menyepikan diri dahulu dalam doa,

Dan akan menjemputmu disuatu ketika.

Ketika senja beralih menjadi fajar.
Ketika semaut-mautnya cinta beralih menjadi seberkah-berkahnya cinta.
Aku siap menjemputmu dengan sengaja.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Mengunjungi Hutan Manggrove Kuala Langsa

Hari ini saya bersama 39 duta wisata seluruh aceh mengunjungi Taman Hutan Mangrove Kuala Langsa yang terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, tepatnya 10Km dari pusat kota.
Tempatnya yang asri sangat membantu kami melepas penat setelah 3 hari dikarantina, sungguh mata kami dimanjakan dengan hamparan hutan manggrove yang begita luas, dengan ditambah adanya jamboe peristirahat yang terbuat dari kayu yang begitu menawan membuat hati begitu damai serta kamera kami tidak berhenti mengambil gambar.

Disepanjang lintasan jempatan yang melintasi hutan manggrove teman kami inong Maryam (Duta Wisata Kota Langsa) menyampaikan bahwa dengan adanya destisata Hutan maggrove kuala langsa sendiri bukan hanya menjaga ekositem alam sekitar tetapi telah meningkatkan pendapatan bagi masyarakat kuala langsa itu tersendiri, yang duhulu mata pencariannya hanya sekedar nelayan kini dengan adanya hutan manggrove kuala langsa, masyarakat kuala langsa dapat mata pencarian baru seperti penjual makanan, jasa transportasi, dan lain-lainnya.

Perasaan kami hari ini sangatlah bahagia dan bangga dapat berkunjung kehutan manggrove dan berkeliling kota langsa, ini merupakan pengalaman yang berharga bagi kami. Bagi teman-teman semua yang berada disekitaran kota langsa taman hutan kuala langsa tentunya destinasi wisata yang tepat untuk sedikit mencari kenyaman dari kesibukan anda.