Top Social

Dengan Tinta Terkadang Aku Tak Butuh Bersuara Untuk Sekedar Menceritakan Apa Yang Kurasa

Featured Posts Slider

Image Slider

Sabtu, 04 Juli 2015

Tentang Sahabatmu

Sahabatmu terlalu manis merayu, merakit-rakit puzzle puitis  untuk mendobrak dinding hatimu. Menyanyikan lirik-lirik syahdu, mendayung perahu menuju auramu. Memetik senar gitar tersusun merdu, menaiki tangga tinggi lalu melompat tercebur tepat dipelukmu.
Sahabatmu terlalu banyak qasas  mengadu, tentang bermacam bentuk rindu memunculkan tunas cinta, tentang beberapa derita yang memuncratkan air mata, lalu, tentang beribu rasa terasa berbagaimana pun bentuknya. setiap cerita, telinga tak pernah berupaya untuk tuli; menarik diikuti.

Baru tahu..
Sahabatmu terkadang terlalu lugu jika dilamuni, karena telah jatuh hati pada karib sendiri, cerita tentangmu yang disamar-samri,seperti kasus pencurian yang tengah diselidiki, panggil akrabmu diubah dan diganti menjadi dua suku kata yang  dulu lalu sangat menarikku untuk mengartikannya. Sungguh kasus yang sangat indah untuk diinvestigasi.

Sebelumnya,
Sempat mengintip..
Sahabatmu sering terbesit menyelip senyummu dalam doanya, harapan-harapan  yang dilimpah mampu untuk  menggoyah atap rumah, dan dapat mengusutkan alas sajadah; tempat sahabatmu meminta. Penampakan-penampakan haru  ini kerap hadir dimata jika sempat sejenak beristirahat dengannya dikediamannya.

Sesudahnya,
Pembuat Kagum..
Sahabatmu pernah menyampaikan seutas kata penggugah  yang ditiupi langsung secara halus mendarat santai dikupingku, meracuni hatiku dan mungkin hatimu juga. Katanya: 
"Mencintaimu, Biarkanku berbahagia denganmu khusyuk dalam sujudku". 
...........
Sungguh teramat indah tutur sahabatmu itu. Berharap, tersampaikan padamu Kisah indah sahabat baikmu .

Hanya

Matahari butuh terbit dan terbenam.



Air butuh membeku dan mencair.


Udara butuh terbang dan terdiam.


Tanah butuh basah dan kering.


Laut butuh pasang dan surut.


Pohon butuh gersang dan tandus.


Daun butuh tumbuh dan layu.


Dan..

Aku, hanya butuh kamu dan cintamu..
Rabu, 01 Juli 2015

Ha(r)us

Terlalu bijak dan manis terhadapku.
Membuat hasrat begitu tak menentu.
Semakin Bingung persimpangan tujuku.
Dengan haluanmu yang selalu mengganggu.

Bukannya payung tak setuju.
Bukannya teras tak mau.
Bukankah sang awan darinya telah berseru.
Meneduh dan membalutimu dari sinar panas itu.

Berharap menjauh, berharap sejenak pergi.
Sebelum rasa ha(r)us menyepi, teringkari lagi.
Biarkanlah aku tenang mengamankan diri.
Jauh darimu pengusik lubuk isi hati.

Ini tak semerta-merta menyalahkan tingkahmu.
Mungkin insting ini terlalu ceroboh menilaimu.
Jalur baik, berbalik dan kututupi lintasanmu.
Sehingga tema penghancur tak mengecap menjulukiku.

Kini, Berjuta keha(r)usan memegang kuat seluruh tuturku.
Terbang mendiamkan  mimpi-mimpi teduh bersamamu.
Sebagai makhluk penuh dengan rasa menghormati diri.
Mencederai cintamu dan dia adalah kesalahan fatal yang mengutukku.