Bibirnya membeku keras
Nafasnya benar-benar tertahan.
Kelopak matanya tak mampu berkedip.
Degupannya jantung perlahan menghilang.
Darahnya mengalir teramat deras.
Buminya berhenti merotasi dan berevolusi
Anginnya bisu menghembus
Hatinya bukan sekedar tertawan
Jikalau ada yang hening berbisik itu sekelompok rerumputan
Maka yang ingin mencintai keindahanmu adalah dia
Dia yang tertahan karena larut tertawan putih kulitmu
Dia bertahan sebab cinta yang tepat itu ruang hatimu.
Nafasnya benar-benar tertahan.
Kelopak matanya tak mampu berkedip.
Degupannya jantung perlahan menghilang.
Darahnya mengalir teramat deras.
Buminya berhenti merotasi dan berevolusi
Anginnya bisu menghembus
Hatinya bukan sekedar tertawan
Jikalau ada yang hening berbisik itu sekelompok rerumputan
Maka yang ingin mencintai keindahanmu adalah dia
Dia yang tertahan karena larut tertawan putih kulitmu
Dia bertahan sebab cinta yang tepat itu ruang hatimu.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar