Dari bayangan bola matamu..
kaku tingkahmu.
sepertinya bukan sekedar tertawan.
Ragamu tak beranjak namun senyum kebahagianmu seakan-akan tertiup angin menuju ruang dimensinya..
aku tahu..
Kamu lebih tau..
Kamu bukan sekedar tertawan..
namun, telah menjadi tahanan yang tersiksa oleh hamparan indah merah jambunya...
mungkin disini aku bisa menerka-nerka hal yang hampir pasti kebenarannya..
Saat itu..
malam lalu
lirikan, tatapan dan perasaanmu penuh merah jambu yang tak ingin berpaling dari bagian pintu bertutupkan tirai kuning arah jarum jam 11 itu..
saat itu..
malam kemarin
masih tertuju dipintu sudut jam 11 itu
Bola matamu benar-benar memerah lebih pekat dari merah jambu.
tak terpungkiri.
tanganmu ingin sekali menangkap bendera di gengamannya jika ia jatuhkan.
Aku tau,
kamu lebih tau..
Dulu secuil ceritamu terdengar digendang telingaku.
Bukankah kau sangat menyukai warna yang berbau merah-merah itu..
kini ku mengerti arti merah itu..
Apalagi setelah membaca perasan-perasaan tanganmu beberapa hari yang lalu.
Tersimpulkan dari naskah dan dramamu itu.
kebahagiaanmu hanyalah diwarna merah dan merah jambu.
merahnya akan menyatu dengan merahmu begitu jua merah jambu.
Berdoa dan berusahalah
Tuhan pasti mengabulinya.
Amiin ya rabbalalamin.. tuturku.
kaku tingkahmu.
sepertinya bukan sekedar tertawan.
Ragamu tak beranjak namun senyum kebahagianmu seakan-akan tertiup angin menuju ruang dimensinya..
aku tahu..
Kamu lebih tau..
Kamu bukan sekedar tertawan..
namun, telah menjadi tahanan yang tersiksa oleh hamparan indah merah jambunya...
mungkin disini aku bisa menerka-nerka hal yang hampir pasti kebenarannya..
Saat itu..
malam lalu
lirikan, tatapan dan perasaanmu penuh merah jambu yang tak ingin berpaling dari bagian pintu bertutupkan tirai kuning arah jarum jam 11 itu..
saat itu..
malam kemarin
masih tertuju dipintu sudut jam 11 itu
Bola matamu benar-benar memerah lebih pekat dari merah jambu.
tak terpungkiri.
tanganmu ingin sekali menangkap bendera di gengamannya jika ia jatuhkan.
Aku tau,
kamu lebih tau..
Dulu secuil ceritamu terdengar digendang telingaku.
Bukankah kau sangat menyukai warna yang berbau merah-merah itu..
kini ku mengerti arti merah itu..
Apalagi setelah membaca perasan-perasaan tanganmu beberapa hari yang lalu.
Tersimpulkan dari naskah dan dramamu itu.
kebahagiaanmu hanyalah diwarna merah dan merah jambu.
merahnya akan menyatu dengan merahmu begitu jua merah jambu.
Berdoa dan berusahalah
Tuhan pasti mengabulinya.
Amiin ya rabbalalamin.. tuturku.
Wah ini tulisan epik (y). Saya jadi masuk ke dalam kata2nya. Kamu punya bakat jdi penulis hebat dek :D
BalasHapusHahahahhah amin
BalasHapusHahahahhah amin
BalasHapus