Sahabatmu terlalu manis merayu, merakit-rakit puzzle puitis untuk mendobrak dinding hatimu. Menyanyikan lirik-lirik syahdu, mendayung perahu menuju auramu. Memetik senar gitar tersusun merdu, menaiki tangga tinggi lalu melompat tercebur tepat dipelukmu.
Sahabatmu terlalu banyak qasas mengadu, tentang bermacam bentuk rindu memunculkan tunas cinta, tentang beberapa derita yang memuncratkan air mata, lalu, tentang beribu rasa terasa berbagaimana pun bentuknya. setiap cerita, telinga tak pernah berupaya untuk tuli; menarik diikuti.
Baru tahu..
Sahabatmu terkadang terlalu lugu jika dilamuni, karena telah jatuh hati pada karib sendiri, cerita tentangmu yang disamar-samri,seperti kasus pencurian yang tengah diselidiki, panggil akrabmu diubah dan diganti menjadi dua suku kata yang dulu lalu sangat menarikku untuk mengartikannya. Sungguh kasus yang sangat indah untuk diinvestigasi.
Sebelumnya,
Sempat mengintip..
Sahabatmu sering terbesit menyelip senyummu dalam doanya, harapan-harapan yang dilimpah mampu untuk menggoyah atap rumah, dan dapat mengusutkan alas sajadah; tempat sahabatmu meminta. Penampakan-penampakan haru ini kerap hadir dimata jika sempat sejenak beristirahat dengannya dikediamannya.
Sesudahnya,
Pembuat Kagum..
Sahabatmu pernah menyampaikan seutas kata penggugah yang ditiupi langsung secara halus mendarat santai dikupingku, meracuni hatiku dan mungkin hatimu juga. Katanya:
"Mencintaimu, Biarkanku berbahagia denganmu khusyuk dalam sujudku".
...........
Sungguh teramat indah tutur sahabatmu itu. Berharap, tersampaikan padamu Kisah indah sahabat baikmu .